Seminar “Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Sekolah dan Rumah Tangga” Bersama Majelis Hukum dan HAM (MHH) dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) PDA Banyumas
Purwokerto, 22 April 2025 — Majelis Hukum dan HAM (MHH) bersama Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyumas sukses menyelenggarakan seminar bertema “Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Berbasis Gender di Lingkungan Sekolah dan Rumah Tangga”. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen MHH dan LPPA untuk terus mengangkat isu kekerasan berbasis gender (KBG) yang masih menjadi permasalahan serius di masyarakat.
Acara dilaksanakan secara hybrid, dengan partisipasi 385 peserta daring yang terdiri atas para kepala sekolah dan guru TK ABA se-Banyumas serta utusan dari PCA. Peserta luring yang hadir di Balai ‘Aisyiyah Purwokerto terdiri atas para pimpinan harian, ketua majelis dan lembaga PDA Banyumas, panitia, serta perwakilan AMM Putri. Seminar ini dimoderatori oleh Dr. Ida Nurlaeli, M.Ag. dari Divisi Pelayanan Hukum MHH PDA Banyumas.
Sambutan dan Pembukaan Acara
Acara diawali dengan sambutan ketua panitia, Isti’anah, Lc., M.Hum., yang menyampaikan bahwa pemilihan tema ini didasarkan pada realitas masih rentannya sekolah dan rumah tangga sebagai lokus terjadinya kekerasan berbasis gender, namun seringkali terabaikan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ruang edukatif dan reflektif bagi seluruh peserta.
Sebelum narasumber memaparkan materinya, Ketua PDA Banyumas Assoc. Prof. Dr. Zakiyah, M.S.I membuka dengan opening speech yang menekankan pentingnya membangun sinergi antar unsur masyarakat dalam upaya pencegahan KBG, serta perlunya memperkuat edukasi berbasis nilai keadilan dan kesetaraan gender sejak usia dini.
Pemaparan Materi
Seminar menghadirkan narasumber utama, Prof. Alimatul Qibtiyah, S.Ag., M.Si., Ph.D., Komisioner Komnas Perempuan RI dan Guru Besar Kajian Gender UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam paparannya, Prof. Alimatul mengulas secara mendalam bentuk-bentuk KBG baik di sekolah maupun di ranah domestik, serta menjelaskan akar persoalan yang bersumber dari budaya patriarki, stereotip gender, relasi kuasa, hingga minimnya pendidikan seksualitas yang sehat.
Beberapa poin penting yang disampaikan oleh narasumber di antaranya adalah tentang kekerasan seksual dalam rumah tangga dan perkawinan, ketidakadilan gender dalam institusi pendidikan, dampak candaan seksis dan budaya perkosaan yang masih dilegalkan secara sosial, serta pentingnya membangun budaya kesalingan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam ruang publik maupun privat. Materi juga menekankan pentingnya kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di institusi pendidikan, serta perlunya partisipasi aktif guru, orang tua, dan masyarakat dalam membangun ruang aman bagi anak-anak dan perempuan.
Peneguhan Komitmen Bersama
Kegiatan ini merupakan langkah strategis PDA Banyumas melalui MHH dan LPPA dalam meneguhkan komitmen gerakan perempuan ‘Aisyiyah untuk terus hadir sebagai pelopor perlindungan hak perempuan dan anak, serta membangun sistem pendidikan dan keluarga yang adil, setara, dan bebas dari kekerasan.
Rhani